Hal Penting Tentang Ransomware:. Beberapa tahun lalu tepatnya di bulan Mei 2017, kita dihebohkan dengan ransomware bernama WannaCry.
Ransomware ini merupakan penyerangan dalam skala besar dalam waktu yang hampir bersamaan, tersebar di 99 negara, dan menuntut uang tebusan dalam 20 bahasa lho..
Sedangkan di Indonesia WannaCry memakan korban beberapa rumah sakit umum dan meminta uang tebusan sekitar empat juta rupiah untuk hak akses kembali.
Penyerangan penipuan ransomware secara menyeluruh atau dalam skala Internasional dimulai pada tahun 2012 silam.
Tahun 2013, penyedia jasa perangkat lunak anti virus McAFee membuka data, peningkatan serangan mencapai dua kali lipat lebih dari tahun sebelumnya.
Pertengah tahun tahun 2018, total penyerangan mencapai hampir 182 juta.
Jumlah yang cukup banyak bukan?
Ini menandakan terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam kasus penipuan penyerangan dengan model ransomware.
Salah satu jenis ransomware yang cukup terkenal dan berhasil merampok korbanya yaitu jenis Cryptolocker (enkripsi file).
ZDNet memperkirakan berdasarkan transaksi bitcoin pada bulan Oktober sampai dengan desember 2013 mencapai 27 juta dollar diperoleh dari korban yang terinfeksi ransomware jenis tersebut.
Pada tahun 2015, lembaga investigasi FBI meng sekitar 18 juta dollar Amerika berhasil menguras dengan teknik Cryptoviral.
Teknik ini mengenkripsi file korban hingga tidak dapat di akses, lalu menuntut pembayaran tebusan yaitu menggunakan mata uang digital (Bitcoin dkk) yang sangat sulit untuk di lacak dan tuntut pelakunya.
Baca: Sisi Positif dan Kelebihan dari Dark Web
Contents
Pengertian Ransomware

Ransomware merupakan salah satu jenis dari Malware. Apa itu Malware?
Malware merupakan gabungkan dua kata dalam bahasa Inggris yaitu “Malicious” dan “Software“.
Jadi, bisa kita simpulkan Malware merupakan perangkat lunak yang dibuat dengan niat jahat seperti menyusup atau merusak tanpa izin pemiliknya.
Sesuai namanya “ransom” yaitu tebusan/menahan untuk mendapatkan uang tebusan.
Menurut Wikipedia ransomware disebut sebagai perangkat pemeras yang dibuat untuk mengambil atau menghalangi hak akses sistem komputer ataupun data yang kita miliki.
Jadi, untuk peroleh kembali hak akses pada sistem komputer ataupun data kita kembali seperti sedia kala, maka harus menebusnya dengan uang.
Untuk jenis kasus yang sederhana yaitu mengunci sistem dengan cara yang tidak sulit untuk di tangani para ahli.
Namun, untuk jenis kasus yang rumit alias lebih canggih dengan enkripsi sampai kita tidak bisa mengaksesnya sebelum kunci deskripsi diberikan.
Pada umumnya serangan dilakukan lewat trojan yang di samarkan seolah berkas itu resmi, terlihat nyata, dan aman.
Biasanya ransomware berisi ajakan berupa pesan manis untuk bantu kita.
Seperti menawarkan pemeriksaan pada sistem komputer, mendiagnosa bahwa komputer terkena malware berbahaya, kemudian menawarkan perbaikan dengan sedikit biaya.
Secara umum ada dua jenis ransomware yaitu:
Locker Ransomware (Non Enkripsi)
Jenis ini menyusup dan menutup hak akses (lock Screeen) korban ke dalam sumber daya yang ada di komputer.
Setelah itu pelaku akan meminta sejumlah uang terbusan kepada korban, agar hak akses dapat dipulihkan atau diberikan kembali aksesnya.
Crypto Ransomware
Crypto ransomware yaitu jenis yang paling rumit untuk di sembuhkan dan sering digunakan oleh pelaku kejahatan dunia maya (siber).
Ransomware jenis ini akan mengenkripsi file di komputermu, kemudian pelaku meminta sejumlah tebusan untuk memperoleh kunci deskripsinya untuk membuka hak akses.
Beberapa jenis ini yang cukup terkenal seperti:
- WannaCry, telah menginfeksi lebih dari 75.000 komputer pada bulan Mei 2017.
- CryptoLocker, ransomware yang berjalan di sistem operasi windows pada September 2013, sempat bisa disembuhkan namun muncul varian baru yaitu CryptoWall, dll
- TeslaCrypt
- Cerber, dll.
Baca: Hubungan Google Chrome dan Chromium. Apa Bersaudara?
Penyebaran Ransomware

Penyebaran ransomware sebagian besar menyebar melalui email spam tentunya dengan lampiran (attachment).
Jadi, disarankan untuk menghindari untuk membuka file tipe “exe” yang tidak kamu ketahui yang di lampirkan dalam email ataupun email spam.
Selain dari email, penyebaran ransomware bisa masuk dengan cara mendownload, penginstallan, dan menjalankan program tidak aman.
Cara Agar Tetap Aman dari Ransomware

Salah satu cara untuk tetap aman dari satu virus ini yaitu dengan “Backup”. Tentunya jangan hanya backup satu tempat atau hanya satu file backup.
Disarankan backup secara berkala di berbagai tempat dan lebih dari satu file cadangan, baik dalam bentuk cadangan offline ataupun online.
Perangkat Harus di Lindungi
Seperti yang kita tahu beberapa sistem operasi yang mendominasi alias os sejuta umat yaitu os berlogo jendela & Mac rentan terhadap Ransomware.
Kedua sistem operasi tersebut target utama para pengembang ransomware.
Android pun bisa dibilang kurang aman seperti kita tahu ada banyak pengguna android dan menyimpan data penting di smartphone mereka.
Tips Browsing Aman dari Ransomware
Berikut ini beberapa tips agar kamu terhindar dari ransomware seperti:
- Mode privasi atau incognito pada browser, VPN
- Menggunakan ekstensi atau Addons anti virus pada browser.
- Update selalu browser kamu.
- Selalu cek preview link sebelum membuka (penting).
- Kunjungi situs dengan url https lebih terjamin.
Baca Juga: Situs Belajar Coding Berbahasa Indonesia. Akhirnya!!
Kesimpulan:
Nah, itulah beberapa hal penting tentang ransomware yang perlu kamu tau mulai dari definisi ransomware, penyebaranya dan tips terhindar dari ransomware.
Jangan terlalu cepat untuk menebus karna bukan jaminan kembali seperti sedia kala.
Berikut video youtube When Scammers Lose Thousands To Ransomware sebagai tambahah informasi kamu.
https://www.youtube.com/watch?v=yjkPb2mU0DU
Silahkan Like Fanspage kami dan Share artikel ini. Jika Menurut Kamu Bermanfaat Untuk Kamu dan Orang Lain.
Apresiasi kamu dalam bentuk apapun sangat berarti bagi kami untuk terus belajar dan melanjutkan perjuangan kami. Terima kasih!